Tuesday 20 December 2016

Bertemu Teman Seperjuangan

Bismillah...

Bahkan ketika memulai percakapan ini pun aku yakin sudah menjadi skenario Allah SWT, dengan tujuan untuk saling menguatkan...

Me : Assalamualaikum kak
Me : Kak, aku mau nanya boleh?

X : Waalaikumsalam
X : Boleh

Me : Makasih ya kak udah bales:)
Me : Alhamdulillah kak, aku termasuk orang yang sering mengikuti perkembangan kakak
Me : Aku mau nanya kak gimana caranya kakak bisa taft menjadi seorang mualaf
Me : Jadi kak, aku udah satu tahun lebih belajar perbandingan agama dan akhirnya 2 bulan yang lalu memutuskan untuk convert. Ga bisa dipungkirin kak, pertentangan dari keluarga yang sangat berat:( gimana sampe kak .... bisa taft kak?
Me : Belakangan ini udah mulai terasa sekali kak aku perjuangan menjadi seorang mualafnya terutama dari keluarga yang non muslim
Me : Maaf ya kak panjang banget

X: Alhamdulillah bisa ketemu temen seperjuangan
X : Keadaan yg aku alamin sama kok
X : Keluarga ku juga termasuk keluarga yg kuat banget agamanya
X: Jadi pas aku bilang aku mutusin untuk memilih jalan islam, mereka langsung ga terima dan nangis2 minta aku buat tobat dan kembali ke jalan yg benar
X : Sampe sekarang pun aku masih sulit berkomunikasi dengan ortuku
X : Walaupun udah lebih membaik tapi tetep aja ga akan pernah sama kayak dulu
X : Tapi aku kembali mikir alasan aku untuk memilih jalan ini
X : Yaitu bahwa aku percaya ini adalah jalan yg paling benar dan bawa aku lebih dekat pada sang pencipta, Allah SWT
X : Dari awal tujuan ku belajar soal agama juga itu
X : Untuk jadi lebih dekat dan at least tau apa sebenernya tujuan aku ada di bumi ini
X : Jadi tentangan dari sekeliling ga buat aku lempem, karena aku ingat tujuan awal aku apa


Me : Bingung mau bales apa kak, speechless
Me : Iya kak, jujur kalo  keluarga aku udah banyak yg campur kak
Me : Tapi tetep aja karna aku tumbuh besar di lingkungan keluarga yg non muslim dan biaya oleh mereka, yg buat aku beberapa waktu lalu sedih semua hal itu diungkit (ngetik ini langsung ngebayangin pulang ke Medan ga dibukain pintu -__-)
Me : Yg aku tau, aku gabisa lagi untuk ga nerima hidayah ini dari Allah, aku gabisa lagi memungkiri kebenaran" yg ada dalam islam. Yg aku lalukan cuman berusaha jujur dan apa adanya dengan keadaan hati aku
Me : Selama ini aku mikir, apa yg aku cari dalam hidup? Tujuan aku hidup itu untuk apa sebenernya? Sampai pada akhirnya aku bisa menemukan semua jawaban itu dalam islam kak
Me : Iya kak bener, kita harus inget sama tujuan awal kita untuk apa sebenernya dalam hidup ini
Me : Tapi kadang tetep aja kak suka bener-bener sedih kalo harus inget keluarga tidak bisa menghargai keputusan yg aku ambil kelak
Me : Jadi kak kalo boleh tau, kakak sejak convert belum ada balik ke jakarta kah kak?

To be continued...

#Abis ngetik ini pengen langsung ta'aruf aja rasanya, hadeeh -___- #LOL




"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Ilah selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku" (Thaha :14)

Friday 16 December 2016

Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk, dan barangsiapa yang disesatkanNya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
(QS: Al Kahfi: 17)

Thursday 8 December 2016


Isi video clipnya sudah bisakah menggambarkan?
sudah kah tau bagian yg mana?
coba perhatikan baik-baik :')
harus berapa lama lagi mulut ini berusaha meyakinkan
harus berapa lama lagi bahasa tubuh ini mengisyaratkan
aku ingin tetap tinggal
tapi kenapa rasanya kau ingin aku semakin jauh
inginku
ingat dua hal yang ingin aku miliki disela pembicaraan kita,
hal pertama kau sangat memilikinya
hal yang kedua sepertinya penerimaan itu tidak ada,
dan pikiran ini pun mulai kembali menerka. cukup!
akhirnya ego ini pun kembali muncul ke permukaan
akhirnya ambisius ini mengalahkan hati
tapi apa tatapan ini selalu bisa bohong padamu
terlintas sedikitpun tidak ada
kelak jika aku akan semakin jauh
hanya untuk setiap sujudku aku semakin yakin
rasanya aku harus kembali menggenggam semuanya sendiri
tidak satupun.
percuma.
angkuh.
buang semuanya.