Monday 31 December 2018

Image may contain: text

Resah

Semalam aku bermimpi
Tentangmu
Tapi aku tidak bisa melihatmu
Rasanya jauh

Semalam aku bermimpi
Tentangmu
Kamu menghilang
Pergi

Tidak ingin melihatku lagi
Tidak ingin berkutat lagi
Aku resah
Aku takut
Setiap kali seperti ini, ingin berlari rasanya
Menghilang
Lupa ingatan
Sesak

Kenapa?
Kenapa?

Aku rindu

Thursday 13 December 2018

Jika memang tangis yang Kau beri selalu bisa membawaku selalu dekat kepadaMu, tak mengapa ya Rabb
Jika memang memendam dan menahan amarah menjadikan aku hamba yang selalu Engkau cintai, tak mengapa ya Rabb
Jika memang rasa sabar dari setiap ujian menjadikanku salah satu hamba yang selalu Kau cintai dan bisa membawaku ke surgaMu kelak. sungguh tak mengapa ya Rabb

Sunday 18 November 2018

Membaca Ceritamu

Di waktu-waktu seperti ini
Tiba-tiba pikiranku melayang
Senyum pun merekah dengan sendirinya
Sambil meraba dalam ingatan dan hanyut dalam pikiran

Aku suka membaca ceritamu tentang teman-temanmu
Aku suka membaca cerita tentang keanehan yang kau alami atau yang temanmu alami
Yang bisa membuatmu tertawa
Aku suka mengatakan 'terus'

Aku suka tersenyum dan tertawa sendiri karna membaca ceritamu
Aku suka membaca semua nasihat-nasihatmu untukku
Banyak yang ingin aku berikan sebagai timbal balik
Tapi kenapa membaca ceritamu bahkan hingga mendengarmu secara langsung
...
Aku suka membacanya
Aku suka mendengarnya

Hingga sampai terakhir aku bertemu denganmu
Tidak terasa sudah seminggu lebih
Hingga sampai terakhir aku bertemu denganmu
Aku sadar tidak ada yang berkurang sedikitpun, justru perasaan ini semakin tumbuh


Aku suka membaca ceritamu.

Friday 31 August 2018

Ada yang Selalu Melihat

Hari ini dalam perjalanan pulang dari kantor dari LRT Masjid Jamek terus aku harus sambung dengan LRT ke arah Putra Heights untuk sampai ke daerah aku tinggal selama di Kuala Lumpur, di daerah Cheras. Biasanya kalo dalam perjalanan sendiri cuman ada dua hal yang biasa aku lakukan, membaca buku atau berkutat dengan pikiran yang ada dikepala. Fyi, aku kurang terlalu suka memegang gadget dalam lrt jika pada saat itu aku tidak merasa aman. 

Tidak seperti biasa, kali ini di LRT aku bisa duduk karena kereta hari ini sedikit lebih lowong, hmm maybe because today is independence day of Malaysia. Kali ini memilih berkutat dengan pikiran dan hal-hal yang ingin aku lakukan, ya setidaknya aku sudah membuat list dalam pikiranku dan dikarenakan hp juga sudah dalam kondisi habis baterai jadi gabisa buat di notes. Pada saat yang bersamaan aku melihat seorang ibu tiba-tiba menghampiri seorang pria yang duduk di depanku. Awalnya aku kira mereka saling mengenal, dan aku mulai mengalihkan pandanganku dari mereka. Lalu mulai lah aku sadar ternyata sang ibu sedang berusaha menawarkan dagangannya kepada laki-laki di depanku itu. Sejauh mata memandang apa yang ibu jual itu hmm sepertinya coklat, dan snack lainnya. Pikiran yang tidak pernah bisa diam ini pun langsung berpikir "emang boleh ya jualan di LRT? baru ini gue liatnya" lalu aku mengalihkan pandanganku lagi dari mereka. Lalu aku melirik lagi ah ternyata pria itu mengambil jualan ibu itu. Lalu ibu itu menawarkan jualannya lagi kepada bapak-bapak yang disebelahnya. Namun, bapak itu menolak. Lalu pikiran ini kembali berkutat "kenapa keliatannya ibu ini seperti giat sekali, kayanya ibu ini penduduk asli sini, mana mungkin sang ibu tidak tau kalo ga boleh jualan di LRT". 

And tbh, aku sedikit tergoda untuk membeli jualan ibu itu, tapi aku merasa aku akan sia-sia untuk membelinya. Karena jujur aku ragu jualan ibu itu halal atau tidak, jadi aku berpikir ah buat apa. Can u guess? She was realize, I got attention with her. Lalu ketika dia memberikan jualannya, dengan cepat aku langsung mengangkat tanganku sebagai tanda penolakan. Setelah aku tolak apa ibu itu langsung diam? Enggak.

Ibu itu langsung pergi ke orang lain dan berusaha menawarkan jualannya ke orang lain. Seketika aku juga aku merasa bodoh. "Nop, lu liat wajah dan usaha itu? itu tandanya dia lagi butuh nop. Apa sih nop, padahal tadi udah 'ada' yang berusaha 'merayu' lo nov". Dan seketika lagi dan lagi pikiran ini mengumpat kepada diri sendiri. Padahal aku udah mau sampe Cheras. Apa masih bisa aku berusaha untuk melihat jualan ibu itu?

"Next Station. Cheras" suara LRT itu pun membuat aku langsung bergegas untuk membuka tasku dan mengambil beberapa yang aku punya, sambai berlari menghampiri ibu itu karena pintu LRT di KL termasuk sangat cepat untuk ditutup dan aku berkata "ibu, saya tak nak beli jualan ibu karna sudah sampai, semoga ini manfaat" (sambil menyalam tangan ibu tersebut). Aku tidak ingat terlalu detail bagaimana ekspresi ibu itu yang aku ingat hanya, ibu itu tertegun dan berkata "hayooo...." (gatau nulis ucapannya bener apa gak tapi aku sering dengar ucapan itu dari beberapa orang).

Lalu aku berpikir lagi "kenapa dah gua?" terus hati kecil dan pikiran dari otak yang kecil ini bilang "Allah ijinin lo lakuin itu nop, tapi Allah ijinkan juga untuk lo menjauhi larangannya perkara ragu" When u got what I thoughts. Hmmm

dan seketika aku teringat tentang pertanyaan Nabi Musa A.S tentang ibadah yang disenangi Allah SWT.

Bukan sholat. Sholat mu itu untukmu sendiri, karena dengan mengerjakan sholat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar. Bukan dzikirmu. Dzikirmu itu hanya untukmu sendiri, membuat hatimu menjadi tenang. Bukan puasamu. Puasamu itu untukmu sendiri, melatih dirimu untuk memerangi hawa nafsumu sendiri.
Kemudian Nabi Musa A.S bertanya kepada Allah SWT ibadah apa yang membuatNya senang.

Sedekah, infaq, zakat serta perbuatan baikmu. Itulah yang membuat AKU senang, karena tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang susah, AKU hadir disampingnya.
Lagi dan lagi nov, Allah menyapa dan menegurmu dengan lembut. 
 

Thursday 14 June 2018

Catatan Di Akhir Ramadhan #RamadhanKedua

Ramadhan? Apa itu Ramadhan? dulu ini merupakan bulan yang sangat asing buat diriku yang baru menginjakkan kaki sebagai seorang muslim di tahun yang kedua. Sebelumnya aku bertanya untuk apa mereka berpuasa. Untuk apa mereka menahan lapar dan haus. Tapi siapa sangka aku yang selalu banyak tanya ini dan aku yang bukan siapa-siapa ini diberikan jawaban lebih dari pertanyaan itu.

Tahun lalu waktu aku ingin menjalani puasa pertamaku di ramadhan pertamaku. Hanya satu yang terlintas dipikiranku. Apakah aku kuat  untuk menjalankan sebulan penuh? Alhamdulillah Allah kasih lebih dari kuat. Namun di tahun yang kedua ini puasa terasa berat, sangat berat. Bukan karena jauh dari keluarga, sahabat atau orang-orang tersayang. Ah itu hal yang sudah biasa buatku (sekarang kerasa juga sih sedihnya gue wkwk). Tapi di penghujung menjelang seminggu akhir ramadhan Allah banyak memberi teguran. Mulai dari menjelang sahur dan apa yang aku sudah aku makan agar aku bisa survive harus aku keluarkan lagi karena kondisi fisik yang tiba-tiba menurun, masuk angin mungkin (apa dah noop). Kalo Wulan baca ini, makasih yaa waktu itu nemenin aku di toilet (walaupun gue sambil marah-marah "jauh jauh lan") tapi Wulan tetap standby dan ngambilin tissue buat aku :'). Setelah itu waktu juga udah mau subuh sambil menahan tangis karena aku takut tidak bisa menjalankan puasa pada saat itu. Aku ingin puasa ku full dan bahkan tidak ingin bolong menjalankan sholat sunnah tarawih. Lalu seketika aku sadar, ini ujian noop "Lo pasti kuat". Alhamdulillah Allah Maha baik.
Dan yang terakhir Allah beri petunjuk ketika dua minggu betapa surat pendek yang susahnya aku menghafal, yang alhamdulillah Allah bukakan pikiran ini seketika dengan mudah menghafalnya (gue masih ngafal pake audio btw, belum lancar baca quran soalnya). Ternyata ada yang salah dari waktu aku menghafal dan kembali lagi Allah menegurku dengan lembut melalui ayat yang aku hafal. iya tentang sholat. 

"Maka kecelakaanlah untuk orang-orang yang shalat, (Yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya" (Al Maun 4-5).

Mata dan pikiranku terfokus kepada ayat kedua ayat itu. Betapa dilindungiNya aku ketika aku menjaga sholatku, betapa banyak yang Allah limpahkan ketika aku menjaga sholatku, betapa banyak kejadian lewat orang lain Allah menegurku "eh novita kalau kamu menjaga sholatmu begitu mungkin kamu akan terhindar dari kematian" kenapa? ya karena sholatmu yang menyelamatkanmu. Sholatmu yang menjagamu dari malaikat maut. MashaAllah.

Terakhir, semoga di ramadhan ini aku, kamu dan kita semua mendapatkan lailatul qadrNya. Semoga di ramadhan ini Allah melimpahkan rahmat agar kita selalu bergantung kepadaNya, mengingatNya dalam keadaan luas maupun sempit, semoga di ramadhan ini baik harapan dan doa yang sering kita panjatkan di setiap sujud Allah jabah, dan semoga kita bertemu di ramadhan tahun berikutnya. InshaAllah. Selamat datang bulan syawal
....
Mohon maaf lahir dan batin :)
with Love,

Novita Sari Tobing