Skizofrenia merupakan gangguan
mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi
yang lemah. Keadaan ini pada umumnya dimanifestasikan dalam bentuk halusinasi,
paranoid, keyakinan atau pikiran yang salah yang tidak sesuai dengan dunia
nyata serta dibangun atas unsur yang tidak berdasarkan logika, dan disertai
dengan disfungsi sosial dan pekerjaan yang signifikan. Gejala awal biasanya
muncul pada saat dewasa muda, dengan prevalensi semasa hidup secara global
sekitar 0,3% – 0,7%. Diagnosis
didasarkan atas pengamatan perilaku dan pengalaman penderita yang dilaporkan
(Wikipedia, 2017).
***
Apa yang lo lakuin ketika lo tau akan di
diagnosis penyakit diatas oleh psikiatrik? Hmmm mungkin akan sedikit
membingungkan ketika lo di diagnosis punya penyakit yang lo sendiri ga bisa lo
rasain sendiri sakitnya seperti apa. Yup, skizofrenia. Mungkin ga banyak orang
tau penyakit ini. Awalnya gue juga bingung dengan penyakit ini. Somehow,
suprisingly seketika gue jd banyak belajar tentang penyakit. Gue jd tiba tiba
mikir, why? Bisakah smua orang merasakan ini jika rasa sakit yang kata kasarnya
ini “cacat mental” berasal dari
pengalamanlo di masa lalu. Trus kalo seseorang itu mengalami itu trus salah
siapa? Salah orangnya kah? Salah masa lalunya kah yang membuat timbulnya
penyakit ini? no! Its stupid.
Ketika
di diagnosis memiliki penyakit ini, lalu muncul dalam benak. Akan adakah sebuah
penerimaan?
Berawal bertemu, kemudian mengenal lebih
dekat, lalu lebih jauh mengenal. Bahkan sampai pada di titik tidak ada lg yg
ditutupi. Lalu kalo pada waktunya orang yang lo sayang lo tau mengidap
skizofrenia, apa lo akan mudah diterima gitu aja gitu sama orang yg lo sayang? Its
not easy, belum lagi lo akan mengalami penolakan dari keluarga orang yg lo
sayang, yang tadinya lo seperti mutiara ketika mereka tau lu mempunyai
kekurangan apa mereka bakalan nerima gitu aja? Ini bukan mereka, lebih tepatnya
orang yang lo sayang. Exactly, how much you pretend to smile but its really
fakes you know. Kadang gue mikir, trus apa solusi dari semua ini???
***
Penyebabnya
masih belum pasti. Umumnya dianggap terkait dengan lesi pada otak serta masalah
genetika dan psikologis. Beberapa studi menemukan bahwa struktur otak dan
sistem saraf pusat dari pasien skizofrenia, seperti yang ditunjukkan pada
gambar hasil pemindaian, berbeda dengan orang normal pada umumnya. Selain itu,
sekresi dopamin, neurotransmitter di otak, dari pasien skizofrenia lebih tinggi
daripada orang normal pada umumnya (Schizpfrenia, 2016)
***
Penerimaan, penerimaan oleh orang yang
lu sayang, mungkin itu bisa jadi solusi. Dan dari studi semua kasus, penyakit
ini hanya bisa disembuhin oleh orang yang benar benar bisa jaga lo dan
menyayangilo dengan tulus. Tulus? Trust me, in this time its really hard to
find it. May I? Lalu apa? Keduanya kelak bisa saling mengobati trauma masing
masing. Trauma? (Yes, I've got too, but
everyone don’t know what kind of my traumatic until now. Should I go to
psiciatric again?) , kelak mungkin seseorang akan sadar kalo mereka semua
punya titik kejiwaan yang sebenarnya bisa mereka obati dengan cara mereka
sendiri.
Lalu ketika keyakinan untuk sembuh ada,
bukan dari berasal dari diri sendiri, tp berasal dari orang-orang yg lo sayang,
karna kelak akan ada begitu banyak yang harus dikorbankan karna hal ini semua.
Penerimaan. Dari sana kelak ketulusan akan menghantarkan kebaikan. Cinta bukan
perkara senang, tapi perkara menerima masa lalu, ini kayaknya agak sedikit
berat. Tp kira kira begitu kalimatnya, karna kelak menerima kekurangan dan
kelebihan kemudia menyatukan kedua keluarga yang menerima dengan tulus itu tidak
mudah.
Skizofrenia, diagnosis penyakit ini
rasanya membuat pikiran ini berenang-renang, entah ingin lari kemana. Sembuh
hanya dengan penerimaan yang tulus, lalu obat hanya menjadi kamuflase. What i’ve
supposed to do??? Nothing, saling menerima kelak. Lalu kalimat itu pun akan
keluar dengan sendirinya dengan ketulusan, its okay its love.
***
Intinya, skizofrenia, yang didiagnosis
dengan waktu 3 hari dalam 16 episode, it’s make me wondering about something in
real life with this korean drama. Yup, Its okay Its love, serial drama korea
yang abis gue tonton tentang skizofrenia dan berbagai gangguan penyakit
traumatik lainnya.
***
Ketika
angin bertiup, biarkan ia datang, tinggal dan pergi
Ketika
perasaan kerinduan datang,
Biarkan
ia datang, tinggal dan pergi
Sakit
akan datang.
Ini
akan tinggal dan hidup
Ini
akan hidup kemudian pergi
***
By the way, hari ini pemilu. Semoga hari
ini dapat berjalan dengan lancar, semua dapat menggunakan hak pilihnya dengan
baik (insyaAllah). Kelak siapapun yang menang, semoga negeri tercinta ini
menjadi damai, dan yang diamanatkan menjadi pemimpin pun bisa amanah Aamiin
allahumma aamiin. InsyaAllah, apapun hasilnya Allah Sang Maha Tahu. Semoga kita
selalu dalam lindunganNya. Aamiin ya RAB.