Friday 31 August 2018

Ada yang Selalu Melihat

Hari ini dalam perjalanan pulang dari kantor dari LRT Masjid Jamek terus aku harus sambung dengan LRT ke arah Putra Heights untuk sampai ke daerah aku tinggal selama di Kuala Lumpur, di daerah Cheras. Biasanya kalo dalam perjalanan sendiri cuman ada dua hal yang biasa aku lakukan, membaca buku atau berkutat dengan pikiran yang ada dikepala. Fyi, aku kurang terlalu suka memegang gadget dalam lrt jika pada saat itu aku tidak merasa aman. 

Tidak seperti biasa, kali ini di LRT aku bisa duduk karena kereta hari ini sedikit lebih lowong, hmm maybe because today is independence day of Malaysia. Kali ini memilih berkutat dengan pikiran dan hal-hal yang ingin aku lakukan, ya setidaknya aku sudah membuat list dalam pikiranku dan dikarenakan hp juga sudah dalam kondisi habis baterai jadi gabisa buat di notes. Pada saat yang bersamaan aku melihat seorang ibu tiba-tiba menghampiri seorang pria yang duduk di depanku. Awalnya aku kira mereka saling mengenal, dan aku mulai mengalihkan pandanganku dari mereka. Lalu mulai lah aku sadar ternyata sang ibu sedang berusaha menawarkan dagangannya kepada laki-laki di depanku itu. Sejauh mata memandang apa yang ibu jual itu hmm sepertinya coklat, dan snack lainnya. Pikiran yang tidak pernah bisa diam ini pun langsung berpikir "emang boleh ya jualan di LRT? baru ini gue liatnya" lalu aku mengalihkan pandanganku lagi dari mereka. Lalu aku melirik lagi ah ternyata pria itu mengambil jualan ibu itu. Lalu ibu itu menawarkan jualannya lagi kepada bapak-bapak yang disebelahnya. Namun, bapak itu menolak. Lalu pikiran ini kembali berkutat "kenapa keliatannya ibu ini seperti giat sekali, kayanya ibu ini penduduk asli sini, mana mungkin sang ibu tidak tau kalo ga boleh jualan di LRT". 

And tbh, aku sedikit tergoda untuk membeli jualan ibu itu, tapi aku merasa aku akan sia-sia untuk membelinya. Karena jujur aku ragu jualan ibu itu halal atau tidak, jadi aku berpikir ah buat apa. Can u guess? She was realize, I got attention with her. Lalu ketika dia memberikan jualannya, dengan cepat aku langsung mengangkat tanganku sebagai tanda penolakan. Setelah aku tolak apa ibu itu langsung diam? Enggak.

Ibu itu langsung pergi ke orang lain dan berusaha menawarkan jualannya ke orang lain. Seketika aku juga aku merasa bodoh. "Nop, lu liat wajah dan usaha itu? itu tandanya dia lagi butuh nop. Apa sih nop, padahal tadi udah 'ada' yang berusaha 'merayu' lo nov". Dan seketika lagi dan lagi pikiran ini mengumpat kepada diri sendiri. Padahal aku udah mau sampe Cheras. Apa masih bisa aku berusaha untuk melihat jualan ibu itu?

"Next Station. Cheras" suara LRT itu pun membuat aku langsung bergegas untuk membuka tasku dan mengambil beberapa yang aku punya, sambai berlari menghampiri ibu itu karena pintu LRT di KL termasuk sangat cepat untuk ditutup dan aku berkata "ibu, saya tak nak beli jualan ibu karna sudah sampai, semoga ini manfaat" (sambil menyalam tangan ibu tersebut). Aku tidak ingat terlalu detail bagaimana ekspresi ibu itu yang aku ingat hanya, ibu itu tertegun dan berkata "hayooo...." (gatau nulis ucapannya bener apa gak tapi aku sering dengar ucapan itu dari beberapa orang).

Lalu aku berpikir lagi "kenapa dah gua?" terus hati kecil dan pikiran dari otak yang kecil ini bilang "Allah ijinin lo lakuin itu nop, tapi Allah ijinkan juga untuk lo menjauhi larangannya perkara ragu" When u got what I thoughts. Hmmm

dan seketika aku teringat tentang pertanyaan Nabi Musa A.S tentang ibadah yang disenangi Allah SWT.

Bukan sholat. Sholat mu itu untukmu sendiri, karena dengan mengerjakan sholat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar. Bukan dzikirmu. Dzikirmu itu hanya untukmu sendiri, membuat hatimu menjadi tenang. Bukan puasamu. Puasamu itu untukmu sendiri, melatih dirimu untuk memerangi hawa nafsumu sendiri.
Kemudian Nabi Musa A.S bertanya kepada Allah SWT ibadah apa yang membuatNya senang.

Sedekah, infaq, zakat serta perbuatan baikmu. Itulah yang membuat AKU senang, karena tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang susah, AKU hadir disampingnya.
Lagi dan lagi nov, Allah menyapa dan menegurmu dengan lembut.