Wednesday 18 May 2022

Minyak Goreng Langka di Negara Penghasil Sawit Terbesar di Dunia

Kelangkaan minyak goreng di Indonesia yang sempat terjadi beberapa bulan belakang membuat fakta ini semakin terlihat ironi didorong dengan data dan fakta bahwa Indonesia adalah negara penghasil sawit terbesar di dunia yang diikuti setelahnya oleh Malaysia. Hal ini juga semakin diperparah karena Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri yaitu Indrasari Wisnu Wardhana ditetapkan sebagai tersangka atas kasus ekspor minyak goreng yang menyebabkan minyak goreng langka dan juga mengalami kenaikan harga.


Indonesia sendiri memiliki 43,5 juta ton dengan pertumbuhan rata-rata 3,61 persen per tahun, hingga membuat CPO (Crude Palm Oil) menjadi penyumbang devisa ekspor terbesar buat Indonesia. Data tersebut seharusnya bisa memperlihatkan sangat jelas kenapa akhirnya membuat industri kelapa sawit menjadi sangat korup dan minyak goreng menjadi langka. Hal ini juga yang membuat akhirnya Presiden Jokowi melarang ekspor minyak goreng dan bahan baku per 28 April 2022. Kebijakan Pak Jokowi ini untuk sementara mungkin perlu untuk kita apresiasi disaat rakyatnya sendiri seperti di anak tirikan padahal tinggal di negara penghasil sawit terbesar di dunia (ya walaupun kebijakan dan omongan Pak jokowi sendiri ibarat kita lagi menggenggam pasir pantai di tangan -_- he he he).

Selain, itu dugaan adanya penimbunan minyak goreng dan tudingan adanya mafia juga memicu permasalahan ini semakin menjadi pekerjaan rumah di tuannya sendiri. 

Kenaikan harga CPO di pasaran dunia dari akhir tahun 2021, mulai dari US$1.100 per metrik ton, sempat menyentuh US$1.340 per metrik ton. Adanya faktor tersebut alhasil membuat para produsen minyak goreng lebih memilih menjual stok CPO yang mereka miliki ke luar negeri dibanding ke dalam negeri, apalagi Indonesia sendiri sebagai produsen CPO terbesar di dunia, diikuti oleh Malaysia.

Kefanatikan terhadap minyak kelapa sawit sendiri bisa kita temukan hampir 50% di semua kemasan produk yang ada di supermarket, dari mulai makanan sampai pada produk kosmetik dan body care. Bahkan produksinya sendiri meningkat hingga empat kali lipat dalam waktu 25 tahun terakhir.

Semoga keadaan ini membuat pemerintah semakin berpikir keras serta tentunya melibatkan pendapat para ahli untuk menemukan solusi yang terbaik untuk ini. Karna jika pekerjaan rumah ini tidak benar-benar dibereskan hingga ke akar permasalahannya bisa jadi di masa depan tidak akan ada namanya bakwan digoreng tapi bakwan direbus *eh ?


Sumber: 

KADANLE ET AL. (2019). Bulletin of The WHO. The Palm Oil Industry and Noncomunicable Diseases.
TULLIS. (2019). The Guardian. How the World Got Hooked On Palm Oil.
Widyastuti. (2022). Tempo. Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng dan Bahan Baku, Gapi Dukung dengan Syarat.
Vice Staff. (2022). VICE. Minyak Goreng Langka Menurut Polisi Bukan Karena Mafia, Tapi Ulah "Pedagang Dadakan'.
Jannah. (2022). Akar Masalah Minyak Goreng Langka & Mahal menurut Ombudsman.
Idris. (2022). RI Penghasil Sawit Terbesar Dunia, tapi Harganya Diatur dari Malaysia.

No comments:

Post a Comment