Tuesday 2 August 2016

Menunggu Kereta Api -MEDAN --> BINJAI-

Dari sekian banyak yang ingin aku tanyakan dahulu yaitu kelak apakah aku bisa mendapatkan pasangan hidup yang bisa menerima aku apa adanya? I mean, even my past, my attitude, my point of view, and my bad habit. Aku rasa itu bukan hal yang mudah bisa didapatkan

Aku ingin sedikit bercerita… untuk aku bisa percaya dan memulai hubungan dengan seorang pria bukan hal yang mudah. Pertama aku selalu terjebak dengan masa lalu, yang selalu membuat aku berpikir susah untuk ditrima oleh kebanyakan orang, huft apalagi di jaman sekarang ini yang notabennya aku menganggap susah mencari orang yang benar” tulus untuk menyayangi kita. Tunggu, Kalian percaya kan dengan hal yang ini? Harus percaya lah yaa,  karna itu salah satu hakikat hidup yang harus bisa kita terima dengan hati yang lapang. Iya benar, dengan hati yang lapang. Karna kalo engga tahapan kehidupan berikutnya akan susah untuk dimengerti lebih lanjut(hadeeh apa dah nov-___-), yang kedua sungguh dan kali ini aku harus jujur aku masih hidup dalam bayang-bayang sosok yang sampe sekarang hmmm udah 7 tahun lah masih susah aku lupakan, walopun sekeras apapun aku mencoba kenapa susah ya?? Bahkan ketika sudah ada di depan mata secercah pelangi tapi jujur masih susah, tapi yang perlu diingat aku selalu mencoba untuk mematikan rasa ini. Dan kelak aku berharap bisa benar-benar menemukan belahan jiwaku, ya sedikit cerita aku lagi berusaha buka hati buat seseorang (tapi masih gatau bisa kebuka ato engga hmm-__-), karna katanya buat seorang wanita pada akhirnya lebih baik memilih orang yang mencintai kita daripada sebaliknya, dan yang kegita, aku masih suka berkutat dengan pikiran-pikiranku yang ‘ANEH’ iya aneh, dan aku merasa hanya akan ada sedikit orang yang mengerti jalan pikiranku itu, dan sampe sekarang aku merasa cuman 4 orang sahabat aku itu yang mengerti jalan pikiran ini…. Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa jadi kangen mereka hiks hiks (duh nov-__-), yang keempat adalah aku merasa aku memiliki keluarga yang ‘unik’, iya unik. Ketika keluarga lain memiliki keluarga yang harmonis, dapat tersenyum dengan lepas, merasakan kehangatan…. Huft jangan harap ada hal-hal seperti itu dalam keluargaku, bahkan ketika ibu dan ayah ku masih hidup menurutku aku dididik sangat keras oleh ayahku walopun selanjutnya ayahku akan sangat bersikap manis padaku:) I missed u dad. Dan yang terakhir diumur aku yang segini aku merasa masih banyak mimpi yang harus aku capai, masih banyak yang harus aku perbaiki dalam hidup, masih harus memperbaiki diri. Oke udah itu aja-___-

Hmmm… Im just feel like life is our responsible for Allah. Yang kelak akan dipertanyakan bagaimana, aku hanya manusia penuh dosa yang selalu ingin memperbaiki diri. Sungguh hanya ingin bisa hidup lebih baik, Ketika akan diberi pertanyaan “Nov, iri ga sih dengan kehidupan orang lain yang terlihat harmonis?” aku akan menjawabnya dengan “Tidak, sama sekali” Karna pada hakikatnya kehidupan memiliki ceritanya masing-masing yang kita sendiri tidak akan pernah kita tau jawabannya sendiri. Yang perlu kita lakukan mengert dan memahami hakikat hidup itu sendiri. Sederhana saja sih, melihat keluarga sahabat dan teman-temanku yang harmonis aku bahagia, aku merasa hangat. Ketika kita masih  muda mungkin kita menganggap akan masih ada banyak waktu yang dapat kita kerjakan sehingga kita lupa hakikat hidup itu sendiri sebenarnya menyeramkan.
Aku berharap kelak aku bisa menjawab dan mengajarkan arti hakikat hidup dengan baik dan benar kepada anak-anakku kelak. Dan semoga kita bisa menjawab hakikat hidup kita masing-masing dengan baik. Insya Allah


Semangat terus dalam memperbaiki diri. 
EFEK NUNGGU SATU SETENGAH JAM GARA-GARA KETINGGALAN KERETA API! LOL

No comments:

Post a Comment